Bahasa Indonesia / Thoughts

Cantik itu …

Waktu masih kecil dari usia TK sampe umur 8 tahun gitu gw inget banget deh bahwa gw pikir orang yang cakep dan cantik itu hidupnya ngga susah, selalu seneng. Sekarang gw tertarik mengamati persepsi orang tentang kecantikan berkaitan dengan tingkah – laku seseorang menurut kader orang yang berkomentar. Observasi gw bisa dibaca dibawah ini.

preview

Image diambil dari freepik

Situasi: Inget kasus anak SMA di Medan yang memaki polwan tahun lalu? Cewe cantik ini memaki-maki polisi dengan variasi makian yang mewakili penghuni hutan.

Komen orang: Ih, cantik-cantik kok mulutnya kasar sih.

Interpretasi gw ke komen orang: jadi kalo cewe cantik ngga boleh ngomong kasar atau dibalik yang boleh ngomong kasar hanya yang ngga cantik. 

Situasi: perempuan cantik yang relijius

Komen orang: wah udah taat beragama, cantik lagi

Interpretasi gw: sepertinya bernilai plus ya taat beragama dan cantik. Last time I check the Almighty won’t treat the people differently, the ugly or the beautiful ones.

Situasi: Perempuan yang penampilan menarik dengan postur yang melebihi standar langsing, wajahnya cantik

Komen orang: Sayang ya, mukanya cantik tapi gemuk

Interpretasi gw: kurus atau langsing bukan selalu cantik atau memangnya orang gemuk ngga ada yang cantik?

Situasi: presenter dan moderator debat pilkada DKI yang menarik

Komen orang: Wah dia sudah pinter, sukses, terkenal, cantik lagi

Interpretasi gw: sepertinya cantik di sini nilai tambah dan sederajat dengan kepintaran dan kesuksesan. Padahal dua hal terakhir dicapai dengan kerja keras. Dan juga ada kok perempuan yang wajahnya biasa tapi pinter, sukses dan terkenal.

Kebetulan contoh – contoh di atas tentang perempuan dan kecantikannya. Yang gw liat komentar di atas itu dilontarkan bukan hanya oleh lelaki tapi juga perempuan. Yang mengusik gw, kenapa kecantikan itu dianggap sesuatu yang istimewa? Di jaman sekarang ini kecantikan bukan hanya bawaan dari lahir tapi bisa dibeli di meja bedah dalam ruang operasi ahli bedah plastik. Atau cantik juga bisa disulap hasil sapuan kuas make-up para perias yang piawai.

Camkan: Kecantikan itu bukan prestasi. Cantik itu bukan nilai plus yang bisa membuat seseorang sempurna. Pernah dengar pepatah dalam bahasa Inggris, beauty is only skin deep? Oh ya, standar kecantikan juga berbeda tergantung ras dan tempat? Belum lagi trend yang selalu berubah. Cantik itu relatif.

Gw kalau lihat orang cantik alami mikir: dia beruntung menang hadiah di kolam genetika, lucky her. Misalnya lihat cewe cantik karena make-up; salut gw dengan kemahiran dia berdandan atau hebat perias yang dandanin dia. Dan kalau gw ketemu cewe yang cantik operasi plastik; gw mikir serius apakah dia mengalami krisis identitas, tiap pagi di kaca melihat wajah asing yang sebetulnya bukan wajah aslinya?

Akhir dari tulisan gw di malam Rabu yang dingin ini; gw sadar kok obsesi masyarakat dengan kecantikan luar biasa besarnya. Ini hanya catatan kritis dari pengamatan gw di media sosial. Untuk gw pribadi yang penting penampilan orang terawat, higienis dan punya pribadi yang menyenangkan untuk bisa berinteraksi. Kalau ngga masa gw ketemu orang cantik atau cakep cuma mau lihat mukanya terus? Bosen dong 🙂

42 thoughts on “Cantik itu …

  1. Kalau interpretasi mba lagu “cantik tapi bau” ih ini orang gak higienis yah mba? Haha.. maaf mba, aku kok jadi ke inget lagu itu bacanya..but seriously I really dislike it when people are using their standard of beauty to bully people. But it is really hard to get away from that as the media filled us in with their standard of beauty.

    • Wah aku ngga tahu lagu itu. Yes, setuju. Pesan yang mau aku sampaikan melihat komen orang tentang kecantikan sepertinya orang cantik itu hidupnya sempurna. Ketika ada yang tidak cocok dengan persepsi ini, jadi ada deh komen seperti di atas itu.

  2. Ahaha makanya aku kesel banget mbak dipuji cantik — lebih pilih dipuji pintar (biar jadi pinter beneran LOL). Yang masalah gemuk juga sama, nyangkut2nya ke kesehatan. Padahal gak semua cewek gemuk penyakitan, toh.

    Yup, lucky them for having a naturally beautiful or handsome face/shape. Yang gak merasa dirinya cantik/ganteng bisa ditingkatin lewat aspek lain – brain and behavior.

    • Dipuji cantik sih aku ok aja, bisa orang basa-basi atau memang tulus memuji. Hanya beauty alone doesn’t define human, it is so shallow.

  3. Mbak Yo, postingannya bagus. Aku makin ke sini, seneng banget lihat orang (dalam kontens ini perempuan yah) yang penampilannya rapi, bersih, ramah dan murah senyum. Enak dilihat gitu dan menurutku lebih cantik di mataku, dan mengesankan di hati.

  4. Setuju mbak, cantik itu relatif. Ada yang memang pada dasarnya melihat orang berbadan besar itu menarik, maka gadis berbadan besar pun masuk definisi cantiknya. Sebaliknya preferensi ke orang kurus akan membuat orang itu berpikir yang kurus yang cantik.
    Dan saya lebih suka cantik dari dalam. Hanya saja – susah menggambarkan inner beauty ini kan.

  5. Standar cantik Korea yang dipakai nih bagi sebagian cewek Indonesia terutama penggemar Kpop padahal artis-artisnya bedah plastik akhirnya skin care dan kosmetik Korea laris manis di Indonesia karena kiblat cantiknya ala Korea. Padahal cewek-cewek Indonesia punya kecantikan sendiri tapi sayang kurang PD. Setuju sekali jadi cewek itu musti rapi, bersih dan enak komunikasinya karena saat bergaul gak cukup lihat wajah saja

    • Ah ini menarik ya. Betul juga, karena demam K-Pop & drama Korea jadi standar kecantikan ikut Korea; kulit putih seperti porselen dan mulus. Sementara rata-rata orang Indonesia kan kulitnya agak gelap, kuning langsat lah.

  6. Suka sekali dengan tulisan ini. cantik itu relatif, dan ga bisa distandarkan di semua tempat. dan setuju dengan pemikiran tentang oplas, apa mereka ga bingung setiap melihat ke kaca bukan wajah aslinya atau malah mereka sudah sangat menyatu dengan wajah barunya sehingga wajah barunya adalah dirinya yang sesungguhnya (tidak menghakimi, cuma pondering)

    • Makasih. Ya aku itu beneran penasaran loh Pit apakah orang yang operasi plastik di wajah punya krisis identitas? Dan ini memang pondering bukan nyinyir. Aku pernah lihat dokumenter tentang orang yang operasi plastik wajah, ada counseling psikolog sebelum operasi. Cuma apakah ini prosedur standar? Ngga tahu.

  7. Aku sering banget tuh ngomel cantik2 tapi bau klo ketemu orang di metro, krn buatku pointless udah ber make up banyak, mascara oye tapi body odour waduh…

  8. Mbak, melenceng sedikit, akhir-akhir ini aku juga semakin terusik dengan urusan kecantikan. Terutama yang natural vs non-natural. Berapa kali aku dapat komentar aneh2. Salah satunya, ttg alis yang sebaiknya dirapikan biar lebih rapi. Padahal alis gak rapi itu juga gift. Bibir juga mesti dilipstickin. Kok jadinya definisi kecantikan disetir dengan industri kecantikan.

    Btw I agree with all the points above. Pada saat yang sama, kita lebih jarang komentar soal ganteng. Why??!!

    • Setuju Tje, gila ya. Apalagi di pangsa pasar yang konsumennya gampang dipengaruhi. Mau jual produk kosmetik apapun, pasti laku deh. Karena itu aku sekarang suka lihat orang yang wajah dan penampilan unik, bukan yang standar.

      Tentang kurang berkomentar ganteng ke lelaki aku rasa male objectification ngga separah female objectification. Lelaki muka biasa, selama ada power & uang bisa dapet cewe yang cantik. Sorry, bukan generalisasi tapi prakteknya mayoritas memang begini. Kalah situasi dibalik, hmm aku ngga tahu.

  9. Menurutku cantik jadi gabungan banyak hal, misalnya orang yang bisa jadi diri sendiri itu cantik. Dan kebanyakan cantik ga cantik itu tergantung preferensi.
    Seperti kata pepatah ngelanjutin Noni: Cantik itu relatif, jelek itu mutlak 😀

    • Iya Dit, bukan hanya di permukaan aja. Aku tulis pos ini karena berdasarkan persepsi sebagian orang sepertinya kecantikan itu hal yang wah. Orang cantik itu sempurna etc..etc..Kadang pula adjective cantik dipakai di media padahal ngga relevan dengan beritanya.

      Ha..ha…iya. Biar ngga kecewa; cantik itu relatif, jelek itu mutlak.

  10. Orang gemuk banyak yg cantik tapi kalau lebih slim keliatan lebih cantik ada benernya juga sih mbak because at some point mereka jd lebih PD dgn bodynya, lbh sehat, lbh peduli penampilan, jd aura cantiknya lbh keluar….

  11. Aku suka deh baca tulisan ini mba Yoyen.. Dan menurut aku cantik itu ya kalau dia bisa merawat diri. Karena menurut aku merawat diri termasuk bagian dari bersyukur dan mencintai diri sendiri.

    Aku juga sering mikir gitu loh, dengan adanya sosmed, sepertinya semua org terobsesi untuk cantik..Termasuk cantik di sosmed.. jadi kalau lagi ke luar sering lihat cewek-cewek pada cantik-cantik amat dengan make up sempurna.. kayaknya kalau keluar mereka sudah photoable atau siap-masuk-sosmed-banget..

    • Iya betul banget Dewi. Dengan tekanan di media sosial untuk tampil menarik dan cantik jadi yang dipoles itu hanya yang di permukaan, bahkan ada yang diedit pula. Buat apa ya?

      • bukan peer pressure lagi ya mba Yoyen, socmed pressure..

        buat apa? mmm.. mungkin meningkatkan hormon endorfin, yg bikin happy kalau banyak likes atau komen memuji mungkin ya mba..
        Jadi makin sering posting deh. Semakin dia aktif di socmed, mungkin in real life dia kesepian.. dan yg tahu in person cuma segelintir orang..

        mungkin yaa.. hahahah aku sotoy ya. Intinya posting atau edit yang sewajarnya ajalah..

  12. Suka dengan postingan ini. Kayaknya semakin gw dewasa ( alias makin tua ) udah ga pernah lg ngeliat kecantikan luar yg dimaksud orang2. Lebih fokus ke kepribadian dan karakter orang. Ceileee. Tp betul kecantikan muka tuh bs diraih dgn make up. Sayang bgt muka2 perempuan Indonesia yg ayu ini kebanyakan skrg ketutupan sm macem2 suntik putih dan sulam sulaman. Their own choice sih ya, tp aduh sayaang!

    • Gw berusaha fokus ke hal lain di samping penampilan Pie. Kayanya tentang kecantikan bahasan ngga abis. Ada hubungannya dengan self-esteem, rasa percaya diri yang dipengaruhi dengan pandangan sekitar baik offline maupun online. Ruwet ha…ha…

  13. Mbak Yo, aku malah sampe usia SMP masih mikir orang cantik itu hidupnya lebih mudah dari yang berwajah biasa aja. Sampai pada obrolan suatu hari dengan ibu, ibu bilang siapa bilang orang cantik hidupnya beruntung…. terkadang kita menyepelekan kemampuan mereka, seperti komentar serua seperti contoh diatas… atau nasib mereka yang banyak jadi istri kedua, saat aku bertanya pada ibuku kenapa cantik cantik mau jadi istri kedua? Bukankah mereka lebih mudah mencari lelaki dari pada mereka yang tidak cantik? Jadi punya paras cantik juga bukan jaminan menjadi bahagia.

  14. Kalau saya malah sampai sekarang Mbak Yo kadang suka mikir (bodoh) kalo hidup bisa lebih mudah buat orang yang relatif lebih cantik atau lebih ganteng dibanding rata-rata orang. 😀 Tapi berkali-kali dan berkali-kali lagi ngelihat sendiri kalau kerendahan hati dan bagaimana menghargai orang lain itu bisa membuat seseorang jauh lebih disukai dan prestasi seseorang sama sekali gak ditentukan dari tampilan wajah cantik/gantengnya. Bener mereka dapet kesempatan buat “dilihat” lebih dulu, tapi sungguh jauh lebih dalam dan lebih banyak dari itu yang dibutuhkan.

    • Cantik atau cakep hanya enak untuk dilihat sebentar Dan. Betul kok ini bukan hal bodoh kalau persepsi orang bahwa orang cakep/cantik hidupnya kelihatan lebih ok dari yang penampilan biasa. Padahal ini belum tentu kok, siapa tahu mereka malah kalang kabut mempertahankan image gini, kita ngga tahu ya situasi sebenernya bagaimana 🙂

  15. Aku setuju sama mbak Dewi diatas mbak, cantik itu bisa dan mau merawat diri. Akupun dulu pernah nulis tentang itu. Karena kalo merawat diri itu pasti kebersihan masuk dalam list, dan orang bersih itu cantik. Kalo aku sih sekarang liat orang yang pinter, keliatan di mataku cantiiiik deh itu orang hihihi. Terus cantiknya nggak bakal luntur, soalnya “make up” nya berupa ilmu. 😊

    • Iya betul Dil. Selain pintar juga orang yang bisa bawa diri, tahu unggah-ungguh gimana. Karena hanya pintar tapi ngga bisa bawa diri aku bisa ilfil lihatnya.

  16. Ikut komen ya, mbak Yo. Dulu waktu ada kasus gadis cilik yang dilaporkan hilang tapi ujung-ujungnya ternyata pelakunya adalah ibu angkatnya. Banyak komentar di medsos dan bahkan presenter berita tv yang bunyinya kaya gini “kok tega ya, gadis cilik yang cantik ini jadi korban “. Jadi kalo si korban bukan gadis cilik yang cantik, boleh gitu jadi korban kejahatan ?

    • Hallo Maria, Ah iya. Aku sempet mikir yang sama juga. Sepertinya pun kasus ini banyak diliput di media dengan judul gadis cantik. Dan aku pun jadi mikir apakah kata cantik ini perlu dipakai, apakah ini relevan dengan kasus tersebut? Apa ini artinya yang cantik ngga boleh jadi korban hanya yang wajah biasa?

  17. Mba Lorraine…salam kenal.ih sering bca artikelmu bkin aku snyum2 sndri apalagi yg mmbhas negara Belanda.dn utk artikel kali ini”Cantik”.mnrutku itu hy bonus dr Sang Pencipta,slbihnya pribadi karakter seseoranglah yg bicara dan menentukan..dia cantik luar dlam atw sekedar dari luarnya sja.

Leave a reply to gegelin2 Cancel reply