Later than usual, this Music Monday is a lullaby by French world music formation, Deep Forest. It is a lullaby called Rorogwela in Baegu language, the native language of Solomon islands.
Rorogwela is about a boy who comforts his younger brother after the loss of their parents.
This song was huge back in 1992. I remember hearing this for the first time with my friends. We were hypnotized as the language sounded so exotic. And now, 23 years later I still love it. It rocks me to sleep sometimes.
Saya denger di dalam taksi dimana di luar hujan lebat. Jadi damai rasanya Mba Yo.
Ngga ketiduran kan Dan waktu itu? 🙂
Memang enak Mba Yo lagunya
Eksotis menenangkan ya
Iya Mbak.
Ini deep forest dulu yg juga featuring anggun di lagu “deep blue sea” ya?
Ngga tahu Ru. Aku bukan fannya Anggun jadi ngga ikutin albumnya dia. Di Belanda Anggun sepertinya hanya dikenal komunitas orang Indonesia.
A lullaby indeed! Pertamanya cuma penasaran dengan bahasanya, terus dicoba dengar, intronya terasa familiar, dan hal berikutnya yang saya sadari adalah saya kebangun 20 menit kemudian :haha
Ha….ha….ketiduran ya Gara. Ada ngga lagu nina bobo seperti ini versi Bali?
Pengantar tidur, ya… oh, ya. Saya dulu suka dinyanyikan Pupuh Ginada.
Eda ngaden awak bisa (jangan bilang diri sendiri bisa),
Depang anake ngadanin (biarkan orang lain yang menilai)
Geginane buka nyampat (Sebagaimana orang menyapu)
Anak sai tumbuh luhu (Sampahnya selalu banyak)
Ilang luhu, ebuke katha (Sampah habis, debu yang banyak)
Yadin ririh, (Maka itu,)
Liu enu pelajahin (masih banyak yang harus dipelajari).
Kayaknya nggak terdengar
Makasih infonya. Judulnya Pupuh Ginada? Nanti aku cari di YouTube.
Yah, kepencet send duluan. Maaf Mbak :hehe
Kayaknya nggak terdengar sebagai pengantar tidur sih :haha, tapi saya dulu waktu kecil suka dengan lagu ini, waktu lagi santai pulang sekolah, nyanyi sendiri, jadinya tenang, terus tidur :hehe…
Enak mbak Lor…
Memang bikin ngantuk ya dengernya 🙂
Bukan mbak, tapi enak buat ngelamun 😀