about me / Bahasa Indonesia / Thoughts

Tolong pertimbangkan martabat mereka

Kemarin penyanyi/model Indonesia, Julia Perez atau Jupe meninggal karena kanker serviks. Sejak dia sakit banyak sekali foto dia beredar di media massa maupun di media sosial. Sesama pekerja dunia hiburan temannya Jupe yang menjenguk dia ada yang berbagi foto dengan dia di kamar RS dalam akun media sosial mereka.

Puncaknya kemarin, adiknya Julia Perez sendiri yang mengunggah foto jenazahnya si kakak dengan dia di latar belakang. Reaksi spontan gw lihat foto ini; duh perlu kah pasang foto tersebut? Apakah tidak cukup dengan foto selagi Julia hidup dengan teks mengumumkan dia telah meninggal? Untuk yang menganggap gw  berlaku sebagai netizen ribet, ini gw uraikan kenapa gw berpikir seperti itu.

Setengah keluarga gw meninggal karena kanker. Bapak gw meninggal Desember 1999 kanker paru-paru, adik gw nyerah sama kanker payudara Desember 2013 dan ibu gw pergi dari dunia karena kanker lambung Oktober 2015. Sekarang gw tinggal bertiga dengan kakak dan adik bungsu gw.

Sejak adik gw ketahuan sakit kanker awal Februari 2013 keluarga sepakat untuk ngga sharing foto dia  tapi tetap berbagi berita kondisi Nana (almarhum adik gw) di media sosial untuk keluarga dan teman sampai Nana meninggal. Gw beberapa kali tulis pos tentang sakitnya Nana di blog ini. Hal yang sama juga terjadi sejak ibu gw divonis kanker sampai dia perlaya.

Dengan sedikit info tentang mereka di keluarga gw yang meninggal karena kanker gw ingin berbagi imbauan tentang berbagi foto/video penderita kanker. Berbagi foto/video penderita kanker apalagi yang terminal memang menuai simpati. Apalagi kalau tujuannya menggalang dana untuk biaya pengobatan. Gw bisa mengerti maksudnya tapi kadang miris lihatnya.

Tolong, stop berbagi foto/video pasien kanker terminal. Awareness tentang penyakit tersebut bisa dicapai dengan cara lain. Please, spare them some dignity they have left. Tolong pikirkan harga diri/martabat si pasien. Usahakan empatis ke pasien kanker terminal.

Mungkin cerita dan pengalaman gw ini pribadi bukan standar untuk menilai secara umum tapi ini yang gw inget dari percakapan gw dengan adik dan ibu gw. Semakin mundur kondisi ibu gw, semakin males difoto dia. Dan gw pernah tanya kenapa, jawabannya: “Yang difoto itu bukan aku (karena mama udah kehilangan banyak berat badan)”. Padahal ya ibu gw ini selagi sehat suka sekali difoto. Sebulan sebelum adik gw meninggal, kita chat dan dia bilang: “Boro-boro gw senyum untuk foto kak, angkat lengan atas bahkan ketawa pun bikin sakit sekujur badan gw”. Ini baru bahas perubahan fisik ya.

Sekarang gw akan bahas kondisi mental pasien kanker terminal. Di mana semua usaha sudah dilakukan untuk berobat dan akhirnya hanya bisa berserah, ini pergumulan batin yang dalam sekali. Banyak momen percakapan dalam gw dengan bapak, ibu dan adik tentang ini. Kondisi mental seperti roller coaster, naik turun, pengharapan, penerimaan, marah, kesal, marah-marah ke kita keluarga yang merawat dan berulang lagi siklusnya dengan kronologi yang berbeda dsb…dsb…

Pernah ngga kalian mikir kalau jenguk pasien kanker terminal dianya berpikir apa? Just be there for them. Cerita hal yang dia suka. Atau kalau kondisinya sudah parah dan kalian jenguk, pegang tangannya aja dan sapa dia serta bilang nama loe siapa. Just be there for them and for their family.

Sebetulnya berbagi foto orang baik yang sehat maupun yang sakit perlu ijin orang tersebut ya. Dan kondisi medis seseorang itu informasi yang sangat pribadi. Makanya gw rada ngenes baca pemberitaan sakitnya Julia Perez. Kadang gw mikir apa wartawannya menginap di RS hingga sangat updated dengan kondisi terakhir dia atau keluarga yang beri mereka info? Mungkin ini biasa di Indonesia tapi ngga biasa di tempat tinggal gw.

Gw sangat peduli dengan nasib anak-anak dari sharents, ada beberapa tulisan gw tentang ini. Dan gw juga betul-betul empatis dengan pasien kanker terminal. Siapa tahu ada yang seperti nyokap gw, ngga suka difoto tapi ngga enak dan ngga bisa menolak? Pedulikah dengan perasaan pasien kanker terminal yang merasa seperti beruang sirkus hanya jadi tontonan orang? Atau siapa tahu ada yang fotonya pernah loe share itu dia lagi takut, bingung dan marah menghadapi ajal yang makin mendekat? Apakah perlu untuk pasang foto teman yang sakit parah, berbaring menyayat hati dan sangat kurus  di media sosial? Gw tuh ngga kuat lihat ekspresi wajah dan tatapan mata pasien kanker terminal. Shit, I get too personal.

Mohon jangan salah paham, pos ini bukan melarang kalian untuk buat foto dengan pasien kanker terminal, malah bagus kan ada kenangannya. Tulisan ini hanya bahas hal yang mungkin kalian tidak pikirkan sebelum unggah foto mereka di media sosial. Tolong sisakan martabat para pasien kanker terminal. Sebelum mereka pasien kanker terminal, mereka itu manusia, manusia dengan harga diri dan martabatnya sendiri.

Foto tangan dan ponsel: Freepik

70 thoughts on “Tolong pertimbangkan martabat mereka

  1. Mbak aku setujuuu banget dengan post ini. Aku suka miris lho kalo liat foto di Path misalnya, ada yang jenguk orang sakit terus rame2 foto sama si sakit, yang jelas2 org sakitnya udh lemah dan nggak senyum sekitarnya orang2 yang jenguk senyum sambil bergaya foto ngeliatnya nggak enak banget… aku juga gak suka lihat orang post foto jenazah di medsos, please deh foto orangnya semasa hidup aja… jgn foto jenazah 😦

  2. mba Yoyen.. jangan salah, bahkan acara insert saja rekaman siarannya malam2 di kuburan alm. Jupe.. yg bahkan tanahnya saja belum kering..

        • Oot, dulu ayahku pernah jg dlm keadaan kritis di RS. Saat itu keluarga, teman-teman beliau kumpul..nah ada 1 tmn beliau yg sibuk telpon sana-sini (dg suara kencang) mengabarkan kalau ayah saya sekarat. Disitu padahal ada saya… Lgs saya datangi trs saya marah-marahin.. kok gbs empati bgt, share sana sini tnp liat kondisi keluarga saat itu lg sedih dan khawatir bgt. Beneran penting bgt punya adab dan etika saat kita sdg berada di dkt org yg sakit atau keluarganya.. 😢😢

      • Bener mba.. Aku udah gak pernah lihat tv. lihat dr tl instagram.
        udah biasa klo media di sini tu sdh gak peduli dan yah empati udah entah ke mana. tp rekaman di sisi kuburan baru mungkin 1-2 jam setelah dimakamkan, ya aku baru tau ini.. sakit, aku bilang..

  3. Hal yang sama aku pikirkan waktu liat foto unggahan adik Jupe. Nggak ngerti lagi deh mau komen apa, aku gak liat berita2 infotainment di Indonesia yang pasti rame bgt nayangin meninggalnya Jupe dan ngeliput semua “prosesi” yg sebenernya nggak semua harus ditampilin di TV.

    • Aku tadinya mau bahas ini di Twitter Dil tapi mikir lebih baik tulis di blog aja. Lebih enak. Twitter terbatas 140 karakter satu twit, bisa diomelin orang kalau mereka bacanya sepotong-sepotong.

      Dan demi apa itu fotonya? Duh Gusti maap aku gini mikirnya.

  4. Gw gak pernah ngerti kenapa masih bisa selfie atau motret kondisi pribadi seseorang yg sedang sakit parah dan bahkan yg meninggal utk dipajang di media sosial. Saya ngerti kadang keluarga perlu dokumentasi foto2x utk di masa mendatang. Tapi sebaiknya disimpan utk intern keluarga dan hargai privacy mereka yg meninggal. Saya maklum utk majang foto atau dokumenter video berkaitan dgn upacara pemakaman tapi majang foto atau memperlihatkan video (maaf) mayat ya seperti tidak menghargai privacy yg meninggal.

    • Iya, ini bukan hanya untuk Julia Perez tapi secara umumnya, untuk orang biasa seperti kita yang ngga terkenal. Kalau foto tersebut dibagi di WhatsApp ini menurut gw masih termasuk FYI, tapi kalau udah di IG, FB & Twitter, apalagi akun terbuka, speechless deh gw.

  5. bener banget, orang kok bisa punya hati ya posting foto orang lain yang lagi dying, in this case malah udah meninggal ternyata dan itu adalah kakaknya sendiri, gw pikir yg difoto adeknya jupe itu pas dia lagi sekarat lho mbak, lagi sekarat aja rasanya ga pantes, apalagi meninggal ya..

  6. Setuju sih dengan nggak usah share foto di medsos, cukup jadi milik pribadi saja, buat apa di share, apa pengen ngasih tau masyarakat kalo udah perhatian dgn jenguk pasien

  7. Aku juga agak heran sih pas liat adiknya posting foto gitu. Aku yg ga kenal aja ga tega, Mba. Mungkin juga karena belom genap setahun tante aku meninggal juga karena kanker. It’s broke my heart lihat foto seperti itu.

    • Kebetulan Julia Perez ini contoh dan trigger aku tulis pos ini tapi sayangnya banyak yang gampang unggah foto orang sakit parah di media sosial, orang biasa seperti kita Ji😟

  8. aku pikir hal ini adalah common sense.. tapi ternyata nggak juga ya. dari dulu aku nggak pernah suka atau ada keinginan untuk foto bareng saat besuk siapapun apalagi kalo yg dibesuk sakitnya sangat parah sampai tidak bisa memberi consent. karena aku pikir nggak ada orang yang suka difoto di saat dia lagi tidak dalam kondisi prima 😦

    foto yg diunggah adiknya jupe bikin aku kaget banget. karena aku ingetnya jupe semasa berjuang pun kalo foto selalu pakai make up meski sedang sakit parah. aku rasa ini nunjukin kalo dia tetep pengen terlihat dalam kondisi terbaiknya dalam keadaan sulit sekalipun. sayang sekali hal-hal kecil yg penting itu sepertinya luput dr keluarganya sendiri 😦

  9. Saya salah satu penggemar dan pengagumnya Jupe (alm) Mbak Yo dan ikut sedih denger kabarnya. Pas satu temen share foto dari instagram adiknya saya beneran kaget sampai mungkin bisa dibilang repulsed sama fotonya. Akhirnya saya sama sekali gak mau baca atau lihat berita tentang Jupe. Paham banget sama apa yang Mbak Yo tulis di sini.

    I can’t even start to fathom the intention ngunggah foto yang kek gitu. Ah entahlah. Cuma bisa berdoa semoga almarhumah diberikan tempat terbaik di sisiNya. Dan semoga tulisan Mbak Yo ini bisa menyentuh banyak orang.

    • Iya Dan, mudah-mudahan ya. Itu adiknya sempet unggah satu foto lagi dengan latar belakang si Jupe di tempat tidur. Ngga tega aku lihatnya.

  10. Gw setuju banget nih, baik org lg sekarat maupun udah meninggal jangan masuk socmed. Bahkan gw usah wanti2 ke org2 terdekat kalau suatu saat gw meninggal nanti jgn sampe apa pelayat moto muka gw slm peti trus masuk2 socmed ihhh nggak banget deh, tujuannya apa?

    Gw juga gak suka kalau ada foto gituan nyebar, entah maksudnya apa? Kalau mau kasih tau dengan status juga bisa kan…telah meninggal blablabla…gak perlulah nyebar2 foto begituan, liatnya aja hati kita gak enak. Tapi mungkin beda orang beda2 pendapat kali yah? Buktinya ada yg fine2 aja foto jenguk org sakit trus masuk2 socmed (atau cuma sekedar…weitssss nih gw jenguk lohhh) pdhl pasien yg sekarat. Yah gw sependapat nih mbak…tapi ada yg beda aliran pasti anggep kita menyebalkan dan aneh krn hal kaya ginian aja sepele diributin hahahaaa….

  11. Hai Mbak Yo,

    Akhirnya komen jg, selama ini cuma silent reader, paling kadang suka nyaut ditwitter😷
    Aku setuju banget dg post ini, bahkan sangat amat kaget dengan postingan adeknya dengan keadaan Jupe meninggal. Please banget, aku nggak paham mbak, buat apa dan kenapa musti harus dengan foto Jupe, tega amat??😫😭
    Plus, itu adeknya kenapa macam aji mumpung banget pake username Perez pulak??
    Aku juga sering banget geram dengan teman2 artisnya yang seolah kalau jenguk harus banget foto bareng trus di post di sosmed😤

    Btw mbak Yo, aku juga punya sepupu yang juga sedang berjuang melawan kanker lidah std.2. Sebelum pindah jauh, aku sering nemenin di RS, betapa sangat pahamnya kalau kondisi mental juga up&down, sepupuku jg bertahan sekian lama bungkam tentang penyakitnya dari kolega dan teman2nya, meski sering sekali cuti mengajar dan mengharuskan bolak-balik kendari-jogja untuk menjalani kemo…
    Boro-boro mau selfie bareng dalam keadaan terkapar, melihat saja sudah sangat amat sedih bangetttt. Lha yg suka post plus dg caption mengharukan, bukannya malah tambah bikin mental down kan?😫

    Masih ada juga mbak kebiasaan lain yang musti banget dibasmi, jenguk teman melahirkan trus selfie sama bayi tanpa ijin pulak dan di post disosmed.
    Belum lama ini juga, aku Skype-an sama temen dekat eh di ambil screenshot diam-diam trus di post juga disosmed lengkap dengan pengumuman aku hamil😭
    Padahal aku dan suami samasskali tidak mau share tentang kehamilan disosmed baik foto/apapun waktu itu, kami juga cuma kasih tau keluarga dan beberapa teman dekat…
    Aku sendiri lho baru bersedia post tentang kehamilan pertama kali setelah masuk 8bln,
    Marah dan kecewa banget pastinya tapi gimana, udah kepalang….

    Maaf ya Mbak Yo, sekali komen pertama langsung panjang hihi,

  12. Setuju mba..posting foto mesti seizin yang memiliki tubuh. Apalagi sudah menjadi almarhumah hendaknya dalam kondisi terbaik yakni menutup aurat (sesuai dengan yang saya percayai dalam agama islam). Saya juga ga nyaman melihat kondisi foto jenazah diumbar di medsos, mungkin semacam etika perlu pertimbangan apakah foto ini penting? bermanfaat ?

  13. setuju mba,, aku sudah ngerasain ini waktu opa aku kemarin sakit mau foto dia terbaring lemah gitu aja rasa ngak tega..

    kita memang masih kurang mengerti rasa empati seperti ini, lupa sama perasaan pasien..

  14. Saya pernah dapet foto jenazah janin tetangga yg meninggal krn keguguran di UK 3 bulan. Dapet krn tiba2 aja dikirimi via WA, itu pun saya ga nanya, dan ga minta. Keliatan jelas bgt. Aduh saya sampai ga bisa ngomong…….ga beretika sama sekali.

    Btw, jangankan foto jupe mbaak…malah ada yg beredar kabar hoax sosok jupe ‘muncul’ di antara para pelayat.

  15. Very true mbak. I think it’s completely rude and improper. Gw waktu dirawat di RS sll nolak difoto dan kadang masih aja difoto. Apa sih gunanya foto, apalagi yang diupload ke medsos, kadang juga uploadnya foto yg diberi caption2 indah, tapi apa guna semua itu kalau saat si orang ini masih sakit dan menderita lu gak ada untuk dia?? Gw suka mbatin aja sama yang suka share gt, sbnrnya beneran gak sih lu care ama yg dia, were u really there for that person? *malah emosi sendiri*

    • Aku ngerti Gy. Nulis pos ini juga aku sempet mikir kamu. Aku jenguk orang sakit, foto ya untuk koleksi sendiri bukan untuk dishare di sini.

  16. Setuju. Kita sering bahas ya mba yo. No foto orang sekarat apalagi mayat…duh! Aku pas kecelakaan motor 2 thn lalu aja mental down banget cuma bisa berbaring…semua2 dilakukan di tmpt tidur..eh pada foto2in aku pas ada yg jenguk..aku langsung warning..please jangan di upload di sosmed. Selain akunya males…karena masih sakit banget..itu muka n rambut udah kucel 2.minggu ga mandi hehe..

  17. Salam kenal Mbak 😊

    Saya setuju sama isi tulisan Mbak. Sebagian orang mungkin mikirnya mau update soal kondisi pasien ya dg upload foto ke medsos, tp kebablasan. Nggak jarang mereka upload tanpa izin yg bersangkutan/keluarganya. Atau ya sekadar ngasitau ‘ini lho gw update’, trus abis foto udah, gak bantu apa2 (support moral misalnya). Saya pernah ngalamin jd objek foto pas saya dirawat hampir 2 bulan di RS karna sakit autoimun, ada teman saya posting foto di Path-nya dg caption yg ‘duh’ bgt, diam2 fotoin saya lg tidur dg mesin infus dan botol2 infus gelantungan di pinggir bed. Saya marah bener sampai nggak mau ngomong sama dia hingga 6 bulan lamanya.

    Anw soal kasus foto alm Jupe yg diupload adiknya, saya bener2 sedih dan geram liatnya. Itu kondisi kakaknya lg menurun bgt pascaoperasi, malah dijadiin objek selfie dg caption yg NGGAK BGT (Mbak pasti ngerti deh maksud nggak bgt-nya dimana). Ketika saya komen menyarankan u/ fotonya dihapus aja karna nggak pantas mengekspos pasien lg sakratul maut, malah disebut ‘sumbu pendek’ 😂 bener2 deh..

  18. Aku pro dengan Mbak Yo. Menurut aku alangkah lebih baik kalo kita mengingat seseorang (yang udah ga ada) pada saat mereka pada kondisi terbaiknya, bukan yang terlemahnya.
    Pernah ada salah satu temanku yang lumayan rajin mengupdate foto dia bareng (almarhumah) mamanya yang pada waktu itu lagi berjuang melawan kanker. Aku sedih dan miris liatnya mba, karna di sebagian besar foto yang dia share mamanya jelas terlihat dalam kondisi kurang sehat sementara dia full make up dan rapi. Mungkin itu salah satu cara dia untuk memberikan semangat buat mamanya, tapi buat saya tetap kurang pantas rasanya.

  19. setuju mba, aku suka ga ngerti sama yang pasang foto jenazah gitu….bahkan ortunya sendiri. Tujuannya apa sihh?! biar orang simpati. Aku aja liat jenazah alm papaku gak sanggup, sedih banget….apalagi sampe harus foto dan upload di sosmed 😦

  20. Kalo aku sih jelas2 gak setuju foto orang sakit di unggah di medsos tanpa persetujuan orang tersebut. Bahkan untuk penggalangan dana pun sebenarnya aku kurang setuju karena opini aku sih orang sakit sebenernya gak mau di kasihani. Untuk kasus alm Jupe yang bikin miris itu pas tau ada infotainment yang syuting di makam alm jupe, padahal tanahnya masih basah gitu. Okelah kalo dari jauh masih wajar, tapi si presenter nya itu duduk di samping makam dan harus take gambar berkali kali! Gak sopan sih menurutku. Tapi yaaahhhh… Masyarakat haus hosip kan maunya dapet berita terbaru sampai lupa dengan etika kadang-kadang.

    • “Berbagi foto/video penderita kanker apalagi yang terminal memang menuai simpati. Apalagi kalau tujuannya menggalang dana untuk biaya pengobatan. Gw bisa mengerti maksudnya tapi kadang miris lihatnya.” Aku cuma tulis bisa mengerti maksudnya tapi ini bukan berarti setuju ya.

  21. Bagi sebagian orang medsos adalah buku harian atau diari zaman sekarang mbak Yoyen. Makanya enggak persoalan bagi mereka mau memosting foto macam apa di medsos. Cuma masalahnya mereka sering lupa (atau mungkin enggak peduli) kalo buku hariannya itu bisa dibaca oleh seluruh dunia 🙂 eniwei, i’m glad reading your new post. Kangen aku mbak 😁 Beberapa kali mampir ke sini tulisan terakhir masih tentang seperti apa makanan seratus tahun lagi 😁😁

    • Betul dan ini hanya imbauan. Terbuka mata hatinya dan berhenti unggah foto orang sakit dan jenazah, ya bagus, Ngga ya juga ok aja.

      Ha…ha…Messa, maaf aku jarang tulis. Ini lagi keseringan di Twitter daripada tulis blog. Nanti aku update blog ini secara teratur deh 🙂

  22. Couldn’t agree more. I found that type of picture in socmed is really disturbing. Bukan hanya untuk penderita kanker saja tp belakangan lagi marak photo korban perampokan yg ditembak dan masih berdarah2 di socmed. Apa gak mikirin perasaan keluarga nya ya. You would think something like that is common sense but apparently it’s not. Miris liatnya.

  23. Beberapa hari lalu saya dan kawan juga mbahas soal foto2, beberapa koleganya yg aedang berkunjung ke anak kolega lainnya yg dirawat di RS krn sakit serius, di foto tampak para kolega berdiri sekeliling bed si sakit sambil berfoto dg senyum lebar dan sisakitnya tak tampak di foto. Kami ga ngerti, kemana empati mereka?. Jaman sekarang selfie/wefie dimana saja tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Tapi saya sering nemuin yg spt ini mba, berfoto ramai-ramai didepan karangan bunga ketika sedang melayat dirumah duka, dan mereka pelayat ini pasang wajah tersenyum /sumringah dan di share di sosmed,buat saya itu… Koq Ga tepat ya.

  24. kemarin buka instagram, dibanjiri berbagai foto jupe..miris jg sih, dr yang terlemah sampai foto2 lama nya yang beredar, belum juga ada komentar2 nyinyir yg nyumpah2in dia masuk neraka krn inget kasus2 dia jaman dulu-.-‘ astagfirullah..orang zaman skrg..udah berlaga tuhan semua:S

  25. Setuju banget dengan postinganmu mba. Aku saja kaget melihat foto itu beredar di grup pertama kali.Krg pantas dishare juga. Anehnya tdk ada yg merasa itu tdk pantas. Menurutku tingkat kecanduan sensasi dan mkn tipisnya kesadaran batas dunia maya dan nyata kita sdh di level sgt memprihatinkan. Pasti melihat semua ini membangkitkan kenangan yg krg menyenangkan bagi mba tapi terima kasih sdh menyuarakan. Smg lain kali bisa jadi pengingatku dan juga utk menginspirasi mengingatkan org lain juga.

    • Iya, sensional karena dapet panggung Fiberti. Faktanya juga aku tulis pos ini dipicu foto tersebut 🙂 Semoga ya uneg-unegku bisa jadi sudut pandang lain untuk yang suka sharing foto seperti itu.

  26. Setuju sekali dengan mendengar berita dan mendoakan sudah cukup justru seharusnya kita sadar untuk selalu menjaga kesehatan dan mempersiapkan segala sesuatunya.

Leave a reply to Lorraine Cancel reply