about me / Bahasa Indonesia / Language / Study / Thoughts

Jangan malu belajar bahasa Inggris

Klub belajar bahasa Inggris untuk blogger Indonesia (Blog English Club = BEC) usianya kurang lebih 2,5 bulan. Dari awal saya mendapat kepercayaan dari admin BEC untuk membantu para teman-teman anggota memperbaiki kemampuan bahasa Inggris mereka. Kesan dan pengalaman saya hingga sekarang itu sangat menyenangkan. Rewarding dalam bahasa Inggrisnya.

Walaupun demikian dari BEC admin saya dengar bahwa ada beberapa anggota yang tidak aktif ikut challenge atau pun learning session di WhatsApp group. Alasan mereka  malu karena tingkat bahasa Inggrisnya masih minim. Dalam pos ini saya ingin berbagi tips untuk memerangi rasa malu takut salah selagi belajar bahasa Inggris khususnya dan bahasa asing umumnya.

Tahun lalu saya menulis pos tentang tips belajar bahasa asing. Silahkan dibaca. Beberapa poin di pos tersebut akan saya ulang disini.

brain

gambar dari Freepik

Sebabnya malu, enggan dan segan melatih kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan itu adalah takut salah. Takut salah, enggan, malu dan segan mengakibatkan kita mandeg dan mogok praktek. Hal ini banyak menghantui orang hingga akhirnya berhenti belajar padahal yakin dan sadar bahwa banyak keuntungan bisa berbahasa asing.

Kenapa orang malu, enggan dan segan melatih kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan? Ini sebabnya:

Minim pengetahuan tata bahasa

Minimnya pengetahuan tata bahasa (grammar). Untuk dapat berkomunikasi sederhana pengetahuan tata bahasa itu penting. Bukan hanya tentang waktu tapi juga bentuk orang ke satu, dua, tiga dan seterusnya. Belum lagi kata penghubung, kata pertanyaan (4 W dan 1 H, Who, Where, What, When and How), angka, kata sifat, kata keterangan dan seterusnya. Tidak dapat dihindari pengetahuan dasar tata bahasa memang perlu untuk bisa berkomunikasi lisan dan tulisan bahkan untuk pemula sekali pun. Apa pun alasan kamu, pengetahuan dasar tata bahasa itu penting, mau tidak mau harus tahu cara memakainya bagaimana. Ini yang selalu para mentor tekankan di sesi peninjauan pos di WhatsApp grup.  Tip: banyak program belajar bahasa asing online yang dapat diakses secara gratis. Silahkan coba Duolingo. Anak saya latihan bahasa Jerman disamping materi yang ia dapat disekolah, memakai program ini.

Terbatasnya kosa kata dan ejaan

Belum lagi kosa kata (vocabulary) yang terbatas. Bosan memakai kata yang itu-itu saja dapat menyebabkan orang berhenti belajar satu bahasa asing. Padahal kosa kata pemula dalam bahasa asing memang terbatas, kurang lebih sama dengan kosa kata anak umur 8 tahun yang adalah native speaker bahasa tersebut.

Tip: Memperluas kosa kata tidak ada cara lain kecuali banyak membaca. Dan rajin membuka kamus. Misalnya enggan membaca buku, bisa membaca majalah, websites, blogs, menonton film, mendengarkan lagu-lagu. Selain memperluas kosa kata, banyak membaca juga membantu memperbaiki spelling. Bagaimana menulis ejaan kata yang benar. 

Contoh yang sering dialami para mentor BEC adalah penulisan subyek I dalam blogpost anggota. Banyak anggota BEC yang menulis I dengan huruf kecil i ditengah kalimat. Mungkin mereka terbiasa dengan ejaan bahasa Indonesia yang mana subyek ditulis dengan huruf kecil ditengah kalimat. Dalam bahasa Inggris, ejaan I ditengah kalimat selalu ditulis dengan huruf besar. Mungkin berlebihan tapi para penutur bahasa Inggris sebagai bahasa ibu (English native speaker) membaca teks seperti itu akan merasa terganggu dan ini dapat mempengaruhi pengertian mereka tentang pesan yang ada dalam tulisan tersebut.

dictionary

 

Sumber gambar distek.com

Aksen

Jangan minder karena aksen kamu tidak seperti orang di film. Saya kutip tulisan saya: Jangan malu untuk latihan pengucapan. Baca satu teks dengan suara keras dan pengucapan yang baik. Pengucapan yang baik bukan berarti kamu harus menye-menye mengikuti aksen native speaker ya. Susah sekali ini. Hanya sedikit orang yang bisa berbahasa asing tanpa aksen. Lagipula kalau dibuat-buat akan terdengar tidak alami dan pengalaman saya pribadi jadi membuat lelah diri sendiri. Kenapa? Karena kamu jadi lebih fokus ke aksen  daripada fokus ke pesan yang kamu sampaikan ketika berkomunikasi dengan orang lain. Menurut saya selama pengucapan benar, artikulasi jelas (buka mulut yang benar) dan lawan bicara kamu mengerti, itu ok kok. Saya pernah menulis pos tentang aksen di Say What?

Segan, malu, enggan

Sebagai multilingual saya sering mengalami momen segan, malu dan enggan meneruskan belajar bahasa asing karena banyaknya kesalahan yang saya buat. Setelah itu ada titik balik akhirnya saya sadar dengan dikoreksi orang, saya tahu kesalahan saya ada dimana karena itu saya biasanya tidak akan mengulang kesalahan yang sama dikesempatan lainnya. Yang sering dialami orang belajar bahasa asing adalah kadang kita merasa orang menegur kesalahan kita berbahasa asing sebagai hal yang personal padahal tidak sama sekali.

Tidak menghiraukan koreksi orang

Ada pula orang yang tidak menghiraukan koreksi orang lain. Jika ditegur orang kita berbahasa asing salah, luangkan waktu untuk memeriksa teguran itu, apakah benar kamu berbuat salah. Jika tidak check dan recheck dan tetap ngeyel (berkeras) hal ini bisa fatal akibatnya seperti yang pernah saya tulis di Bahasa vs Bahasa Indonesia, 3 kata bahasa Inggris salah dieja dan yang paling epic Worthed vs Worth it. Sebagai pecinta bahasa saya peduli dengan hal ini karena sikap terbuka menentukan suksesnya belajar bahasa asing. Misalnya cepat merasa pintar hal ini kadang bisa menjadi bumerang. Bayangkan satu situasi dimana orang Indonesia menulis worthed ke temannya yang native speaker bahasa Inggris dan temannya ini tidak mengerti apa yang dimaksud? Lost in translation kan? Silahkan baca pertanyaan native speaker ini tentang Happy birthday yang ditulis jadi Happy birdday. Memang bahasa itu hal yang hidup dan dinamis tapi jika ejaan melenceng dari arti aslinya ini hal yang mengganggu menurut saya.

Lingkungan yang tidak mendukung

Seperti saya pernah tulis di pos saya tentang testimonial BEC, di beberapa blog anggota BEC saya lihat ada komen teman mereka yang bingung, kadang mengejek kok tiba-tiba pemilik blog menulis dalam bahasa Inggris. Beberapa komen berbunyi: sombong sekarang berbahasa Inggris atau sudah lupa bahasa Indonesia dan komen sejenis lainnya. Tip saya: jelaskan bahwa kamu sedang belajar berbahasa Inggris. Jangan hiraukan komen dan lingkungan negatif seperti ini karena buah dari usaha dan jerih payah yang kamu lakukan belajar bahasa Inggris kamu nikmati sendiri. Keuntungan yang didapat mahir berbahasa Inggris: kesempatan mendapatkan pekerjaan lebih baik, studi ke luar negri dan berteman dengan blogger asing yang artinya membantu membuka cakrawala pikir kita karena sudut pandang yang berbeda.

Di sisi lain kadang saya lihat ada orang yang merasa sudah bisa berbahasa Inggris yang mengejek pemula. Tolong benahi sikap kalian karena mengejek orang tidak membantu. Saya selalu berusaha menjelaskan salah orang dimana ketika menegur. Saya sendiri sampai sekarang pun menghargai orang yang bisa melihat kesalahan saya berbahasa asing, menegur saya dengan sopan lengkap dengan penjelasannya.

Merasa bisa berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya pun ada tingkatannya; beginner, lower intermediate, intermediate, advance dan near native. Dan juga ada kategorinya: formal dan informal. Dan jangan lupa, selalu ada orang yang kemampuan bahasa asingnya lebih baik dari kamu. Manfaatkan pengetahuan mereka untuk memperbaiki kemampuan kamu. Dan jangan lupa orang yang mahir berbahasa asing dengan tingkat near native speaker pun pernah dalam posisi kamu sekarang, dia bahkan pernah jadi pemula belajar bahasa asing yang dia kuasai dengan baik sekarang ini.

Pesan saya yang terakhir:

belajar bahasa asing itu merupakan proses yang tidak selesai.

Sampai sekarang pun saya tetap belajar dengan berusaha memperluas kosa kata saya setiap hari. Dalam pos ini saya bahas spesifik tentang belajar bahasa Inggris tapi tentu saja juga tip ini dapat dipakai untuk belajar bahasa asing lainnya. Jangan hanya bisa iri dan mencari seribu alasan kenapa kamu tidak bisa, dimana ada niat disitu ada jalan. Banyak pecinta bahasa seperti saya dan teman-teman mentor lainnya yang tidak pelit berbagi ilmu. Kami malah senang jika bisa membantu orang memperbaiki kemampuan berbahasa asing.

Catatan: Biasanya saya menulis informal seperti saya berbicara offline, memakai kata gw dengan ejaan informal pula. Dengan menulis pos ini secara formal saya pun mendorong diri sendiri untuk memelihara kemampuan menulis dalam bahasa ibu saya, bahasa Indonesia.

Semoga informasi yang saya tulis dalam bahasa Indonesia EYD ini dapat membantu kalian yang sedang belajar bahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya.

Jika ada tambahan silahkan tulis di bagian komentar di bawah ini.

91 thoughts on “Jangan malu belajar bahasa Inggris

  1. Harus ada tekad yang kuat untuk belajar, dan tidak cepat merasa puas dengan kemampuan diri sendiri. Terima kasih atas tipsnya, Mbak Yo 🙂

    • Betul Ami. Sepinter-pinternya orang pasti ada yang lebih pinter lagi 😉 Kalo cepet merasa puas juga kadang ngga terima dikoreksi orang Ami.

  2. Menurut saya, malu dan tidak bisa itu bagaikan lingkaran setan. Seseorang malu karena tidak bisa. Tapi seseorang tidak bisa, ya karena malu mencoba :hehe. Mungkin diperlukan sedikit kadar kenekadan untuk bisa menguasai suatu ilmu. Terobos saja, nothing to lose. Kalau saya demikian, Mbak. Fitrah manusia untuk selalu salah. Kalau mahabenar, tentunya saya bukan manusia, kan? Sudah jadi Tuhan saya kalau begitu :hehe.
    Sesaat, merasa diri tidak pernah salah itu kok agaknya tidak manusiawi… :

  3. Nice tips Mbak. Mau share juga, buat nambah2 vocab biasa saya buka thesaurus.com buat nyari sinonim atau kata yang lebih sophisticated. Lumayan banget buat nambah vocab. Saya jg kadang2 masih takut salah penggunaan kata atau grammar, kalo gitu saya biasa googling ‘how to use *insert the word* in a sentence’. Saya jg suka buka2 websites tentang idiom buat nulis, biar lebih menarik aja dan ga monoton 🙂

    • Ah makasih tambahannya Dixie, kelewatan aku. Aku sering juga pake thesaurus kalo bosen pake kosa kata yang rasanya itu-itu aja.

      Untuk melatih ingatan dan memory kadang aku sengaja baca bacaan yang serius supaya grammarnya tetep kepake karena bahasa Inggris bahasa ketigaku. Sehari-hari komunikasi berbahasa Belanda.

  4. Terima kasih tipsnya Mbak Yo. Memang belajar bahasa bukanlah proses belajar sekali jadi. Butuh tekad dan juga semangat untuk terus belajar.
    Bahkan, kita sebagai orang Indonesia saja masih belajar menulis Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga kan?

    • Iya. Kadang aku bingung orang bilang ngiri lihat orang lain fasih berbahasa asing. Aku langsung mikir kok ngiri, do something about it and learn.

  5. Reblogged this on Blog English Club and commented:
    Masih malu ikutan ngobrol ato posting submission English Friday? Udah ah, niatin belajar deh ya. Yuk baca dulu postingannya Mbak Yo ini biar semakin semangat belajarnya. 🙂

  6. Lor, beberapa kali saya kirim email japri loh buat bbrp blogger yang nulis bahasa Inggrisnya salah kaprah atau salah eja. Most of the time, they said thanks. Saya bukan orang yang bahasa Inggrisnya sempurna juga, malah udah karatan gara2 lama nggak dipakai. Terakhir pas ngajar di sekolah internasional itu.

    SETUJU BANGET SM YG KAMU TULIS. Pengalaman saya, kunci utama itu percaya diri dulu, karena native speaker aja belum tentu semua grammarnya benar. Soal aksen, coba aja denger Scottish ngomong Bahasa Inggris. Kalau ga sakit kepala jg udah bagus hahaha. Pas saya check up di Singapore, orang hotel malah nyangka saya dari Midwest dan sama sekali ngga menyangka saya orang Indonesia. Tapi begitu giliran saya ketemu orang Surabaya yang ngomong Javanglish *saingan Singlish nih haha*, saya bisa ikut kebawa jadi wong Jowo. Yang penting yg diajak ngomong ngerti dulu maksud kita, dan setelah itu pelan2 kita belajar grammar yang tepat.

    • Iya, percaya diri itu perlu selama dalam dosis yang sehat ya Le. Harus berani praktek dan ngomong dan lapang dada dikoreksi orang.

      Sebaliknya yang percaya dirinya terlalu besar juga jangan cepat puas dengan level yang dia capai. Akibatnya gitu deh, kita koreksi mereka eh malah mereka yang koreksi kita balik. Mereka bilang kiita yang salah. Aku bukan dengan ini mau bilang bahasa Inggrisku bagus banget ya, ngga juga. Semua masih dalam taraf belajar. Cuma kalo aku koreksi orang dengan SOPAN plus dengan teori grammar, orangnya ngga terima ya walahualam.

      Untuk kita yang berpikir sederhana, percaya diri, praktek & termasuk malu kalo salah itu biasa, untuk blogger dengan audience yang banyak bisa jadi berarti kehilangan muka. Padahal manfaat mahir berbahasa asing lebih besar dari pada malu dan segan ya.

  7. Saya sempat kepedean, atas dorongan teman dia ingin saya PD dan terus belajar, Sudahlah saya barin dia stay disitu buat lucu-lucuan. Trimakasih tipsnya mbak, bahasa memang perlu terus menerus dipelajari karena ada muncul istilah2 baru juga. Info Dixiezetha juga membantu banget, thx dixie.

  8. Berinteraksi dgn native speakernya lewat socmed kyk twitter atau blog juga bs jadi cara belajar English yg asyik jg ya, Mba. Aku srg bahas bola haha. Belajar itu tidak mengenal kata berhenti ya, Mba. Thanks for sharing, Mba Yo 🙂

  9. Nambah tips (apa sekalian curhat nih ya?) Haha. Waktu aku belajar bahasa inggris dulu, tuh rasanya kurang banget speakingnya dibanding tata bahasa. Aku ini sering berdialog dgn diri sendiri kalo lg butuh solusi, nah drpd malu aku ganti dialognya pake bahasa inggris. Sering ‘ngobrol sendiri’ ini membantu bikin lancar lho! Walau kedengerannya aneh… hahaha. Abis itu aku daftar ikut conversation class di English First (ini jaman tahun 2002-2003) membantu jg krn harus terpaksa ngomong lah wong gurunya bule kalo gak dipaksa ngomongnya bahasa tarzan dong. Krn udh terekspos sering ngomong, pas memang perlu ngomong, udah nggak malu lagi 🙂

    • Iya memang musti gitu Mar. Berani dan cuek aja buat kesalahan. Native speakers seneng loh ada orang yang mau belajar bahasa mereka. Misalnya salah, so what? It is not the end of the world, is it? 😉

  10. Selain rasa malu, kadang merasakan juga orang yang merasa sudah nyaman dengan apa yang dipunya sekarang merasa tidak ada kepentingan untuk meningkatkan kemampuannya berbahasa Mbak Yo. Hal ini malah bikin dia menuntut orang lain untuk bisa membantu dia meningkatkan kemampuannya, misal: kasih banyak contoh, menuntut pemberian materi dan semacamnya. Begitu kemampuan tidak meningkat malah menganggap pihak eksternal yang kurang memberikan drive. Paling susah kalau berhadapan dengan lrang seperti ini.

  11. ihhh, ini aku banget kak yoyen u,u
    kadang udah nyoba nulis, trus intip2 tulisan member lain, alamak gaya bahasanya udah pada dewa, akhirnya sampai skrng ga ngepost2 😐

    makasih buat sharingnya :* smoga jd smangat lagi blajar bhs inggrisnya

    • Hai Dhiloo, Ayo semangat dan coba tulis jangan minder. Yang udah pinter bahasa Inggrisnya juga pernah belajar dari awal seperti kamu.

  12. Not Mam.. I always feel that learning anything is a lifetime process.
    Thank you for the sharing 😀

  13. kalo kata saya mah, harus ada sparring partner, biar tiap hari bisa berbahasa inggris gitu, meskipun hanya lewat sms atau whats app. oh iya, mau ikutan whats app bec gimana caranya ? thank u.

  14. Salam kenal Mba Yoyen. Pacarku sering bilang, kenapa aku kalo di chat lancar dan lumayan bagus aja grammarnya. Tapi begitu ngomong, patah-patah dan berlogat Indonesia sekali. Ayo latihan ngomong terus, katanya 😀
    Terimakasih udah menyemangati ya mba 🙂

  15. Terima kasih tips2 nya Lorraine! Sama kayak beberapa komen diatas, salah satu poin penting adalah jangan takut ngomong. Pengalamanku dulu walau merasa udah bisa nulis dan baca, begitu sampe Inggris dan berhadapan dgn para native speakers ehhh langsung keok dan malu ngomong.. Padahal sebenernya ngerti yang diomongin tapi gak bisa jawab karena nggak terbiasa ngomong. Akhirnya aku latihan sama teman2 sesama Indo supaya kita juga ngomong bahasa Inggris selama disana, biar lebih lancar 🙂

    • Iya bener. Aku juga dulu gitu Chris kalo ngobrol sama native speaker dan mereka ngga ngerti, mereka tanya ulang bilang “I don’t understand”, aku patah semangat.

      Sekarang aku ngerti “I don’t understand” itu bisa berarti artikulasi kita ngga jelas atau dia ngga ngerti yang kita maksud apa. Bukan ngga ngerti karena grammarnya asal 😉

  16. makasih ya mbak tips-tipsnya.. saya keseringan menulis “I” dengan huruf kecil. memang kukira nggak ada masalah ya.. ternyata bermasalah banget ya 😛 kalau di lingkunganku jarang banget ngomong pake bahasa Inggris sih jadi kalo ngomong selalu terbata2.. heheehehehe..

    BEC emang ladang buat belajar bahasa Inggris agar lebih baik lagi. thank you for being our mentor 😀

  17. Kendala dalah sharing ilmu yang aku rasa lainnya adalah basic concepts yang sering dilupakan padahal sudah sering dibahas. Aku terus teranf greget banget dan kepikiran gimana mengakali supaya konsep dasar ini bisa melekat. Ya dalam belajar bahasa asing yang utama courage menurutku. Orang yang bawel dan suka nyerocos biasanya lebih cepat jago daripada yang malu-malu.

  18. salam kenal mbk ya…iya ni saya trmasuk semuanya..tpi modal nekad smoga bisa konsisten posting EF tiap minggu walau sedikit dan grammerny g karuan hihi…tpi kq stelah posting sya lupa lgi vocab baruny y mbk?daya ingat minim nih hiks

    • Salam kenal Zaqia. Kalo susah inget banyak vocab, targetnya satu kata baru sehari. Sesuaikan dengan kemampuan 😉 Ditunggu ya tulisannya dalam bahasa Inggris.

  19. Setuju banget Mbak Yoyen, belajar bahasa itu seumur hidup.Bahkan bahasa Ibu juga mesti dipelajari terus karena bahasa terus berkembang.

    Dulu, untuk melatih bahasa Inggris dan Perancis aku punya beberapa sahabat pena. Sekarang situs penpal pasti masih ada, jadi yang pada malu cari sahabat pena aja. Aku ga keberatan kalau ada yang mau email.
    Ada yang salah dengan lingkungan sosial kita, orang belajar kalau salah diketawain. Orang jatuh pun diketawain. Kenapa ya?

    • Betul Tje. Aku selalu pingin lebih lancar dan lebih banyak tahu kata-kata dan ungkapan dalam bahasa asing yang aku kuasai.

      Iya, diejek atau dicela itu fatal untuk orang yang baru belajar. Misalnya negur orang buat salah, mbok ya dijelasin salahnya apa. Jadi dia ngerti dan lain kali ngga buat kesalahan yang sama. Ini kok diejek dan dicela ck…ck…ck…

  20. Sebernya bukan buat bahasa Inggris aja ya Yen, untuk belajar bahasa asing yang lain pun sama juga ya. Karena gua sama juga dengan bahasa Perancis, It is good to know that you are becoming a mentor now, keep up the good work. Bon chance!
    Good advise…

    • Kan memang ditulis juga dipos tips ini berlaku untuk belajar bahasa asing lainnya 😉 Gw tulis bahasa Inggris karena bahasa Inggris bahasa yang umumnya pertama dipelajari orang karena ini bahasa dunia.

  21. Dari malu, malas buka kamus, ditambah saya medhok trs kurang pede klo speak up semuanya pernah ngalamin. Dr awal ngebaca postingan blogger lain anggota BEC saya sdh tertarik pgn gabung dan akhirnya udah gabung 🙂 (g bs gabung grup di Whatsapp, udah penuh).. Suka dan setuju sekali sama tujuan awal kenapa pakai bahasa inggris nulis artikelnya ya nggak lain buat belajar..

  22. Nganu, mba.. Tapii..
    Dulu kalo mau bikin tulisan pake bahasa inggris gitu suka ragu, wlwpun terlanjur bikin suka minder buat dishare ke medsos. hihi

    Tapi belakangan ini, udah mulai berani karena ada motivasi tertentu sih. (dan nggk tau bener atau nggk itu grammar dsb nya) ^^

Tell me what you think